Cara Menilai Lomba Poco-Poco
Poco-Poco adalah tarian daerah yang berasal dari Indonesia timur, sebagian ada yang mengatakan dari Ambon (Maluku) sebagian juga ada yang mengatakan berasal dari Manado (Sulawesi Utara).
Konon katanya tari ini menggambarkan kehidupan manusia dengan alam, maka dapat kita lihat pada gerakan tari ini seperti gerakan mencangkul, menanam, memetik, dan ada juga seperti memanah ataupun melempar lembing dan sebagainya.
Dalam perkembangannya yaitu sekitar akhir tahun 90an tarian ini menjadi begitu populer setelah lirik-lirik dan iramanya didendangkan salah satu penyanyi terkenal Indonesia Yopie Latul.
Pada awal tahun 2016 poco poco bahkan mencatatkan pada rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak yaitu 10.000 orang peserta.
Dari gerakannya yang patah patah (melenggang pata pata...) akhirnya poco poco dikreasikan dari semula gerak tarian menjadi gerak senam (senam poco poco).
Tari/Senam poco poco sekarang ini banyak sekali peminatnya terutama ibu-ibu, karena di samping sebagai olah gerak badan juga sebagai sebuah nilai seni. Maka tak jarang kreatifitas peserta diadu pada suatu perlombaan atau kontes.
Lomba atau kontes poco poco biasanya berlangsung pada event tertentu seperti acara Agustusan, Hari Kesehatan, Hari Ibu dan lainnya.
Penari/peserta poco poco dalam satu tim tidak ditentukan berapa jumlahnya, semakin banyak pemainnya semakin kompak gerakannya maka semakin bagus pula penilaiannya..
KRITERIA PENILAIAN TARI/SENAM
Baiklah pada tema tulisan kali ini susuai judul, saya akan membahas mengenai tata cara juri dalam memberi penilaian dalam lomba senam poco poco.
Sebenarnya konsep dasar menilai poco-poco itu sama saja dengan menilai tarian dan senam lainnya yaitu dengan aspek WIRAGA WIRAMA WIRASA WIRUPA
1. Wiraga
Wiraga adalah olah gerak. Point nilai dari aspek ini adalah dilihat dari keindahan gerak, variasi gerak juga keserasian peserta dalam tim.
Biasanya juri akan memberi point minimal 4 dan point tertinggi adalah 10 untuk kriteria sempurna.
2. Wirama
Wirama atau irama adalah iringan musik atau iringan gamelan pada istilah jawa. Jadi wirama akan erat hubungannya denga wiraga, keindahan gerak pada aspek wiraga di atas harus selaras dengan wirama yang mengiringinya.
Sama dengan aspek wiraga biasanya juri akan memberi point minimal 4 dan point tertinggi adalah 10 untuk kriteria sempurna.
3. Wirasa
Wirasa atau rasa atau perasaan dalam tari/senam adalah penghayatan.
Point penilaian maksimal bisa pada angka 8 pada point sempurna.
4. Wirupa
Wirupa adalah rupa atau bentuk, adalah penampilan dalam hal ini adalah pendukung seperti kostum pakaian dan lainnya.
Seperti Wirasa Point penilaian maksimal bisa pada angka 8 pada point terbaik.
Di atas adalah 4 hal mendasar menilai senam poco poco ataupun senam lainnya, antara serasi gerakan, selaras dengan musik, menghayati, dan penampilan menjadi satu gabungan yang tidak bisa dipisahkan.
Juri yang menilai nantinnya juga tidak boleh satu orang minimal 2 orang atau lebih akan lebih baik, karena penilaiannya juga bersifat relatif.
Konon katanya tari ini menggambarkan kehidupan manusia dengan alam, maka dapat kita lihat pada gerakan tari ini seperti gerakan mencangkul, menanam, memetik, dan ada juga seperti memanah ataupun melempar lembing dan sebagainya.
Dalam perkembangannya yaitu sekitar akhir tahun 90an tarian ini menjadi begitu populer setelah lirik-lirik dan iramanya didendangkan salah satu penyanyi terkenal Indonesia Yopie Latul.
Pada awal tahun 2016 poco poco bahkan mencatatkan pada rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak yaitu 10.000 orang peserta.
Senam Poco Poco |
Tari/Senam poco poco sekarang ini banyak sekali peminatnya terutama ibu-ibu, karena di samping sebagai olah gerak badan juga sebagai sebuah nilai seni. Maka tak jarang kreatifitas peserta diadu pada suatu perlombaan atau kontes.
Lomba atau kontes poco poco biasanya berlangsung pada event tertentu seperti acara Agustusan, Hari Kesehatan, Hari Ibu dan lainnya.
Penari/peserta poco poco dalam satu tim tidak ditentukan berapa jumlahnya, semakin banyak pemainnya semakin kompak gerakannya maka semakin bagus pula penilaiannya..
KRITERIA PENILAIAN TARI/SENAM
Baiklah pada tema tulisan kali ini susuai judul, saya akan membahas mengenai tata cara juri dalam memberi penilaian dalam lomba senam poco poco.
Sebenarnya konsep dasar menilai poco-poco itu sama saja dengan menilai tarian dan senam lainnya yaitu dengan aspek WIRAGA WIRAMA WIRASA WIRUPA
1. Wiraga
Wiraga adalah olah gerak. Point nilai dari aspek ini adalah dilihat dari keindahan gerak, variasi gerak juga keserasian peserta dalam tim.
Biasanya juri akan memberi point minimal 4 dan point tertinggi adalah 10 untuk kriteria sempurna.
2. Wirama
Wirama atau irama adalah iringan musik atau iringan gamelan pada istilah jawa. Jadi wirama akan erat hubungannya denga wiraga, keindahan gerak pada aspek wiraga di atas harus selaras dengan wirama yang mengiringinya.
Sama dengan aspek wiraga biasanya juri akan memberi point minimal 4 dan point tertinggi adalah 10 untuk kriteria sempurna.
3. Wirasa
Wirasa atau rasa atau perasaan dalam tari/senam adalah penghayatan.
Point penilaian maksimal bisa pada angka 8 pada point sempurna.
4. Wirupa
Wirupa adalah rupa atau bentuk, adalah penampilan dalam hal ini adalah pendukung seperti kostum pakaian dan lainnya.
Seperti Wirasa Point penilaian maksimal bisa pada angka 8 pada point terbaik.
Di atas adalah 4 hal mendasar menilai senam poco poco ataupun senam lainnya, antara serasi gerakan, selaras dengan musik, menghayati, dan penampilan menjadi satu gabungan yang tidak bisa dipisahkan.
Juri yang menilai nantinnya juga tidak boleh satu orang minimal 2 orang atau lebih akan lebih baik, karena penilaiannya juga bersifat relatif.
0 Response to "Cara Menilai Lomba Poco-Poco "
Post a Comment