-->

Cerpen Bertema Kehidupan Dari Kisah Nyata

Cerita pendek kehidupan nyata yang menarik untuk dibaca, bisa menjadi pembelajaran hidup untuk kita semua.
Bagi kalian yang memang hobi baca cerpen, tidak ada salahnya meluangkan waktu sejenak membaca cerpen kehidupan karya Mas Gacus yang ceritanya di ambil dari kisah nyata
Yuk langsung saja kita simak jalan cerita kehidupan di bawah ini :

DI RUMAHMU TUHAN AKU BERTAUBAT
Oleh Gacus Titang

Senja telah terlihat lelah pudar rona jingga berganti kelam,
Sebentar lagi Surabaya berganti malam.

Kumandang adzan magrib terdengar dari segala sudut kota nan menambah suasana hatiku semakin kelu tak menentu.

Kamu tidak shalat mas ?! Suara yang datar sekali tetapi cukup untuk membuyarkan apa itu tadi yang lagi berkecamuk di otakku,terlalu banyak hingga aku sendiri tidak mengerti.

Iya Pak bentar...,jawabku reflek.
Tak tahu dari mana arah datangnya tiba-tiba seorang Pria paruh baya menyapa sembari tersenyum ramah kepadaku. Terlihat juga orang-orang menenteng sajadah bergegas memasuki mushola..

Ealah ternyata dari tadi itu aku duduk di serambi mushola tah ini,,busett kaget lagi kaget lagi.
Ayo mas ambil wudlu bareng Bapak, suaranya masih datar tetapi sorot matamya tajam yang membuatku tak kuasa untuk tidak beranjak menuruti ajakan Bapak itu.

Baca-Cerpen-Kehidupan

Hmm Shalat, sesuatu yang sebenarnya begitu berat kujalankan meskipun almarhum Bapakku memberiku nama Nur Saleh dengan harapan kelak menjadi orang yang soleh dan taat menjalankan perintahNya dan meninggalkan laranganNya. Tetapi apa mau dicerita ternyata diriku malah sekarang terjerumus kejalan yang salah dengan menjadi maling motor,karena tergiur ajakan teman.Entah berapa puluh motor aku curi dan entah berapa duit yang aku dapat nyatanya sekarang tinggal beberapa lembar puluhan ribu saja yang aku punya.
Terakhir beraksi dan kebetulan gagal,karena ternyata temenku keburu jatuh selagi hendak membawa kabur motor curian itu. Nasibku lebih beruntung bisa lolos dari amukan masa,sedang temenku pastinya babak belur di amuk masa dan gak ngertilah nasibnya sekarang.

Nyesel tiada guna meskipun sekarang aku menjadi seorang pelarian dan menyandang status DPO kepolisian. Sekarang cuma satu yang aku bisa yaitu lari sejauh mungkin dari kota kelahiranku Magelang sebab aku tidak ingin bobok dalam kerangkeng besi.

Tiga rakaat sudah, entah shalatku diterima apa tidak itu urusan yang di Atas. Jamaahpun semua sudah beranjak meninggalkan mushola kecuali Bapak yang tadi menyapaku masih terlihat komat kamit memanjatkan doa pada yang Kuasa. Aku memang belum berniat beranjak bukan karena apa-apa tetapi karena memang aku masih bingung mau kemana.
Bingung ya mas..,,makanya tobat sebelum terlambat. Allah maha pengampun pada umatnya yang menyadari kesalahanya dan mau bertanggung jawab.
Eitz,,,,darimana orang ini tau kalau aku orang yang salah, hehe gumanku.
Sekarang Mas mau kemana? Lanjut Pria itu sembari mendekat.
Sesuka saya Pak kemana kaki ini melangkah, kalau Bapak sendiri mau kemana??
Bapak mau mengajak mas kejalan yang benar...Jawabnya dengan nada datar.
Maksut Bapak...??? Aku terkejut bercampur mulai agak tersinggung juga dengan jawaban Orang itu,untungnya masih sadar kalau ditempat ini adalah rumah Tuhan jadi sebisa mungkin kusembunyikan nada ketersinggunganku.
Hehehehe...

seakan paham situasi pikiranku Orang itupun  tertawa dengan nada serasa puas,entah apa yang di inginkan orang itu.

Saya mulai heran dengan manusia di samping saya itu. Dan sebelum keheranan saya berlanjut, Pria paruh baya itu berkata Mas tidak capek di kota ini, Pulanglah sudah ada yang menanti disana.
Gampanglah Pak,orang rumahku deket kok, Sidoharjo. Jawabku berusaha mengelabuhi sambil menunggu reaksi Pria di samping saya ini.
Hahaha, mendengar kataku Pria itu lagi-lagi tertawa seakan tahu persis kalau saya berbohong.
Setengah menghardik kemudian " Jangan bohong! Kamu yang bernama Nur Saleh kan.

Bukan, namaku Nur Salim.
Sekenaku menjawab Entah itu barusan masuk akal apa tidak.

Gugup juga heran sebenarnya. Kutatap tajam berusaha mengingat siapa Orang ini,berharap barangkali kenalan lawas yang kebetulan lagi merantau juga di Kota ini.
Sudahlah mas, tidak waktunya terus berbohong..saya tahu siapa kamu..satu bulan saya mencari kamu.
Alhamdulillah disini akhirnya dirumah Tuhan ini kita ketemu......

Gemetar dan Keringat dingin mulai keluar dari badanku, pikiran buruk jangan-jangan pria paruh baya disampingku ini seorang agen Kepolisian.
Blaik,harus gimana sekarang. Sejenak aku berpikir bagaimana cara untuk kabur dari tempat ini.
Sedang tas pinggang orang itu mungkin saja ada pistol yang siap melontarkan timah panas ke kakiku.
Aku terdiam, hatiku menjadi bertambah kelu seiring suara adzan isya yang berkumandang.
Inilah rumah Allah, tempat suci orang yang baik. Inilah rumah Allah bukan tempat berlindung orang yang kotor.

Ijinkan saya sholat dulu pak,sebelum anda borgol tangan saya. 
Ijinkan saya bertaubat dirumahNya sebelum penjara menjadi rumahku..

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cerpen Bertema Kehidupan Dari Kisah Nyata"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1