Cerpen Kehidupan Kisah Nyata "Penyesalan Aldo"
Cerita pendek kehidupan nyata yang menarik untuk dibaca, bisa menjadi pembelajaran hidup untuk kita semua. Bagi kalian yang memang hobi baca cerpen kehidupan, tidak ada salahnya meluangkan waktu sejenak untuk membaca cerpen kehidupan karya Mas Gacus yang ceritanya di ambil dari kisah nyata Yuk langsung saja kita simak salah satu cerita kehidupan di bawah ini :
Aldo memandang sekali lagi cermin kusam di kamarnya, nampak senyum bangga terlihat dari sudut bibirnya. Aldo memang keren, jaket jeans,celana jeans dan sepatu boot motor kelihatan memberi kesan serem pada penampilannya.
Tak salah lagi kalau kemarin dia dinobatkan menjadi salah satu Panglima Geng oleh teman-teman anggota geng motornya.
Kamu hendak kemana nak ? Ibunya mencoba bertanya padanya.
Ke rumah temen buk, mumpung malam minggu.
Kamu sudah besar nak kasihan bapakmu, daripada ngeluyur tidak karuan mending sono bantuin Bapak jualan ya. Sambung ibunya dengan nada lembut penuh sayang.
Alah buk besok ajalah ya ini lagi mau ada acara penting kok.
Oleh orang tuanya Aldo anak yang dimanja, apa yang dia mau akan dituruti meskipun bapaknya hanyalah seorang penjual mie ayam keliling.
Wor wor wor suara knalpot motor Aldo membelah jalanan kota Jogja, dimana puluhan temennya sudah berkumpul menunggu sang Panglima datang.
Ring road utara Jogja tempat favorit geng motor Aldo, tak terlalu jauh memang tempat itu dari rumahnya. Dan sungguh malam ini ada yang special baginya, tantangan geng motor sebelah sudah dijawab dengan PeDe-nya oleh geng Aldo.
Jawaban siapa yang akan menjadi raja jalanan sesungguhnya akan ditentukan malam ini dengan beradu balap di jalanan umum ring road Jogja.
Tak peduli situasi jalan yang ramai, tak peduli keselamatan pejalan lain demi kehormatan menyandang predikat penguasa jalanan sejati.
Aldo merapatkan jaketnya, udara dingin kota Jogja malam itu tak mungkin menyurutkan nyali sang Panglima Geng. Sudah tak sabar dia mau membuktikan ketangkasannya menggeber motor darknya.
Wor wor wor wush dua pentolan geng motor beradu cepat, Aldo menarik tuas gas sampai mentok memacu laju motornya dengan full kecepatan.
Seperti kesetanan Aldo terus menggeber motornya, selip kanan selip kiri tak peduli trafik merah kuning atau hijau hingga di suatu perempatan BRRAAAKK...!?!?!?!?!
OHH hancurlah motornya, remuklah tubuhnya tak sadarkan diri entah berapa jam tahu-tahu seorang perawat berucap lirih didekatnya "Alhamdulillah kamu masih selamat dik "
Di mana ini saya, di mana ibu saya??
Kamu di Rumah Sakit dik, tadi malam kamu mengalami kecelakaan tragis.
Aldo memandangi segala penjuru ruangan yang serba putih, sunyi sekali hanya ada seorang Perawat yang barusan mengganti botol infus.
Ibu saya mana suster ???!
Ibu kamu sedang berduka karena ulah kamu suaminya pergi meniggalkannya selama-lamanya.
Pett,suasana menjadi gelap lagi.
Aldo sang Panglima kembali pingsan tak sadarkan diri lagi.
***************
Penyesalan Aldo |
Aldo memandang sekali lagi cermin kusam di kamarnya, nampak senyum bangga terlihat dari sudut bibirnya. Aldo memang keren, jaket jeans,celana jeans dan sepatu boot motor kelihatan memberi kesan serem pada penampilannya.
Tak salah lagi kalau kemarin dia dinobatkan menjadi salah satu Panglima Geng oleh teman-teman anggota geng motornya.
Kamu hendak kemana nak ? Ibunya mencoba bertanya padanya.
Ke rumah temen buk, mumpung malam minggu.
Kamu sudah besar nak kasihan bapakmu, daripada ngeluyur tidak karuan mending sono bantuin Bapak jualan ya. Sambung ibunya dengan nada lembut penuh sayang.
Alah buk besok ajalah ya ini lagi mau ada acara penting kok.
Oleh orang tuanya Aldo anak yang dimanja, apa yang dia mau akan dituruti meskipun bapaknya hanyalah seorang penjual mie ayam keliling.
Wor wor wor suara knalpot motor Aldo membelah jalanan kota Jogja, dimana puluhan temennya sudah berkumpul menunggu sang Panglima datang.
Ring road utara Jogja tempat favorit geng motor Aldo, tak terlalu jauh memang tempat itu dari rumahnya. Dan sungguh malam ini ada yang special baginya, tantangan geng motor sebelah sudah dijawab dengan PeDe-nya oleh geng Aldo.
Jawaban siapa yang akan menjadi raja jalanan sesungguhnya akan ditentukan malam ini dengan beradu balap di jalanan umum ring road Jogja.
Tak peduli situasi jalan yang ramai, tak peduli keselamatan pejalan lain demi kehormatan menyandang predikat penguasa jalanan sejati.
Aldo merapatkan jaketnya, udara dingin kota Jogja malam itu tak mungkin menyurutkan nyali sang Panglima Geng. Sudah tak sabar dia mau membuktikan ketangkasannya menggeber motor darknya.
Wor wor wor wush dua pentolan geng motor beradu cepat, Aldo menarik tuas gas sampai mentok memacu laju motornya dengan full kecepatan.
Seperti kesetanan Aldo terus menggeber motornya, selip kanan selip kiri tak peduli trafik merah kuning atau hijau hingga di suatu perempatan BRRAAAKK...!?!?!?!?!
OHH hancurlah motornya, remuklah tubuhnya tak sadarkan diri entah berapa jam tahu-tahu seorang perawat berucap lirih didekatnya "Alhamdulillah kamu masih selamat dik "
Di mana ini saya, di mana ibu saya??
Kamu di Rumah Sakit dik, tadi malam kamu mengalami kecelakaan tragis.
Aldo memandangi segala penjuru ruangan yang serba putih, sunyi sekali hanya ada seorang Perawat yang barusan mengganti botol infus.
Ibu saya mana suster ???!
Ibu kamu sedang berduka karena ulah kamu suaminya pergi meniggalkannya selama-lamanya.
Pett,suasana menjadi gelap lagi.
Aldo sang Panglima kembali pingsan tak sadarkan diri lagi.
***************
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete